JAKARTA--Nuansa tipis, komplit plus terjangkau kini dianggap komposisi wajib oleh para produsen notebook ternama. Sebut saja Sony Vaio dengan seri CW-nya atau HP dengan Probook 4110S-nya. Kini, giliran Toshiba dengan dua anggota baru keluarga Portege, T110 dan T130 Slim Series.

Kedua piranti mengusung kekuatan Toshiba untuk masuk ke pasar arus besar yang kian kompetitif dan diminati. Lantaran para pesaingnya sudah lebih dulu terjun, tidak mungkin bagi Toshiba hanya mengandalkan Seri Satelitte dan Satelitte pro guna menghadang laju mereka. Terlebih Toshiba menaikkan target irisan pasar menjadi 30% dari semula 19% menjadi pemicu.

"Kami memang belum terlalu fokus pada pasar arus besar, tapi pasar arus besar kini menjadi tren" tukas Gunawan Nugraha kepada Republika Online usai peluncuran Toshiba Portege Slim Series T110 dan T130 di Jakarta, baru-baru ini.

Sebagi pemain utama, Toshiba memang dikenal memiliki pengguna konvensional. Oleh karena itu, sulit bagi Toshiba menurunkan standar yang sudah demikian tertanam hanya demi merangkul konsumen diluar segmen Toshiba--yang berada pada level A-B. Alhasil, Portege Slim Series T110 dan T130 bisa dikatakan sebagai pembuka.

Toshiba seri Portege pada dasarnya diciptakan untuk segmen profesional yang membutuhkan notebook ringan dan berkinerja optiomal. Tak heran, rentang harga yang ditawarkan berkisar diatas 10 jutaan.

Namun berbeda dengan seri terdahulu, seri T110 dan T130 berada pada level harga 6-9 jutaan. Tak jauh dengan seri Satelitte yang memang khusus berada pada level tersebut.

Toh, Toshiba tetap memperhatikan sisi mutu, tidak sekedar terjangkau atau tipis. Portege diperkuat pentium Dual Core SU4100 (1.3 GHZ), sistem momori DDR3 2 GB (bisa ditambahkan hingga 4 GB) dan memori 250 GB SATA. Dengan formasi macam itu, Portege bisa memainkan file multimedia dan mampu melayani urusan edit mengedit foto atau video sesuai dengan keinginan.

Tapi sayang, grafis T110 dan T130 menggunakan Intel GMA 4500. Berdasarkan informasi forum dunia maya, banyak keluhan perihal Intel GMA 4500. Mayoritas berkomentar performanya biasa saja alias tidak terlalu istimewa. Tapi tentu bukan masalah bagi yang bukan maniak game atau nondesainer grafis.

Untuk tampilan layar terhitung cukup, karena sudah beresolusi 1.366 X 768 (16:9) WXGA. Layar juga dilengkapi kamera VGA yang tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi didunia maya tapi juga pendekteksi 3D yang mampu mengidentifikasi pemiliknya.

Demikian pula dengan tampilan keyboard dan multi touch pads yang berukuran penuh. Artinya, pengguna secara fleksibel bisa mengendalikan saat melakukan perintah.

Khusus urusan konektivitas, kedua tipe sudah diperkuat 3 komponen utama yakni Wi-Fi, bluetooth dan koneksi kabel LAN. Itu bisa dibilang kelebihan. Pasalnya, beberapa produsen kdang mengurangi fitur bluetooth atau wifi guna menekan harga.

Selain itu, kedua tipe juga diperkuat HDMI yang menjadi hal wajib bagi notebook profesional. Maklum, untuk urusan presentasi, notebook bisa menjadi ukuran psikologi bagi klien atau mitra kerja.

Secara keseluruhan bisa dibilang Toshiba berprinsip harga terjangkau kualitas memukau. Untuk seri T110 diberi banderol 6 jutaan sementara T130 diberi banderol 9 jutaan. Namun, semua kembali kepada konsumen. cr2/itz

Spesifikasi Utama Portege T110

Prosesor : Intel Dual Core (1.3 GHZ)
OS : Windows 7
Memori : DDR3 2 GB hingga 4 GB
HDD : 250 GB (spesifikasi tertinggi)
Layar : 11.6 inch beresolusi 1366x768 (16:9)
Bobot : 1.58 kg, 286x221x24.9/34.2 mm
Konektivitas : Wi-fi, HDMI, bluetooth, W-LAN
Harga : Spesifikasi standar mulai Rp 6 jutaan
warna : Glossy Precious Black, Glossy Iron Red dan Glossy Pearl White

Spesifikasi Utama Portege T130

Prosesor : Intel Dual Core (1.3 GHZ)
OS : Windows 7
Memori : DDR3 2 GB hingga 4 GB
HDD : 500 GB (spesifikasi tertinggi)
Layar : 11.6 inch beresolusi 1366x768 (16:9)
Bobot : 1.76 kg, 323x223x22.2/34.2 mm
Konektivitas : Wi-fi, HDMI, bluetooth, W-LAN
Harga : Spesifikasi standar mulai Rp 9 jutaan
warna : Glossy Precious Black, Glossy Iron Red dan Glossy Pearl White